Jumat, 07 Juni 2013

PEMERINTAH TERBITKAN BUKU KENAIKAN BBM



JAKARTA, SuaraKaumTakBersuara.com -  Pemerintah menerbitkan buku untuk sosialisasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diperkirakan akan diumumkan pertengahan Juni 2013. Pemerintah memperkuat kampanye sosialisasi kebijakan penyesuaian hargai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memerintahkan Wakil Presiden (Wapres) Boediono bersama sejumlah menteri, Panglima TNI, sejumlah Kepala Badan, para Gubernur, dan para bupati/Walikota untuk melakukan sosialisasi, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan kebijakan penyesuaian subsidi BBM. Perintah ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2013 tentang Sosialisasi Kebijakan Penyesuaian Subsidi BBM, yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 8 Mei lalu.

Agar informasi sampai ke masyarakat luas, tim sosialisasi antara lain menerbitkan buku  sosialisasi penyesuaian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan judul “Bersama-sama Selamatkan Uang Rakyat, Mencegah Menggelembungnya Subsidi BBM Yang Tidak Adil dan Salah Sasaran“.
Buku itu menjelaskan mengapa pemerintah menaikkan harga Premium dan Solar. Disebutkan harga jual premium dan solar saat ini, Rp 4.500 per liter, jauh lebih rendah daripada harga pokoknya. Penambal kekurangan itu adalah uang rakyat. Uang pajak dari rakyat masuk ke anggaran negara, keluar sebagai pengganjal harga premium dan Solar yang jauh lebih rendah dari harga pokoknya tadi.  Di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pos ini masuk sebagai subsidi.

Harga minyak dunia yang stabil tinggi, di atas 100 dollar AS per barel, dan konsumsi BBM di dalam negeri yang semakin melonjak tinggi belakangan ini membuat subsidi untuk Premium dan Solar menjadi semakin besar.

Dalam menghitung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013, Pemerintah dan DPR menyepakati harga minyak mentah Indonesia sebesar 100 dollar AS per barel sebagai patokan. Kenyataannya, selama triwulan I rata-rata harga minyak mentah Indonesia saat ini sudah  111,12 dollar AS per barel. Sedangkan konsumsi premium dan Solar juga meningkat dari 41,8 miliar liter pada 2011 menjadi 45,0 miliar liter pada 2012 lalu.

Tahun ini, konsumsi BBM bersubsidi di dalam negeri diperkirakan akan naik lagi menjadi hampir 50 miliar liter. Akibatnya, subsidi untuk Solar dan premium sepanjang 2013 akan melonjak dari Rp 193,8 triliun menjadi Rp 251,6 triliun. Jika harga minyak dunia tetap tingi dan konsumsi terus naik seperti ini, subsidi akan menggelembung di luar kemampuan anggaran negara untuk memikulnya. FS-nt/jam





Sumber: http//:FajarSumatera.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar