Loggo HID/AIDS |
Terhitung sejak tahun 1992 hingga 31 Desember 2011, jumlah kasus HIV-AIDS di Papua yang tercatat mencapai 10.785 kasus. Dari jumlah tersebut, 52,78 persen terjadi pada laki-laki dan 47,22 persen menimpa perempuan.
Data tersebut dikumpulkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua dari semua puskesmas dan rumah sakit di Provinsi Papua. Jumlah itu belum termasuk kasus-kasus yang terjadi di Provinsi Papua Barat.
”Sejak 2005, jumlah perempuan yang terinfeksi HIV-AIDS terus bertambah. Jumlahnya sekarang hampir berimbang dengan laki-laki,” kata Constant Karma, Ketua KPA Provinsi Papua, Jumat (23/3). HIV-AIDS paling banyak diderita masyarakat kelompok umur 25-49 tahun.
Ibu rumah tangga
Ironisnya, perempuan yang terinfeksi HIV-AIDS lebih banyak terjadi pada kelompok ibu rumah tangga. Tigor Silaban, sukarelawan pelayanan konsultasi dan tes RSUD Jayapura, menambahkan, ada kecenderungan jumlah kasus HIV-AIDS yang menimpa ibu rumah tangga jauh lebih tinggi daripada perempuan pekerja seks komersial di lokalisasi pelacuran.
Hal ini menunjukkan adanya penyebaran HIV-AIDS yang begitu luas dari para suami kepada istri. Budaya patriarki yang mendudukkan perempuan di bawah laki-laki menyebabkan penyebaran HIV-AIDS begitu cepat di kalangan perempuan.
Menurut Constant, ketika KPA mengampanyekan pemakaian kondom sebagai pencegahan HIV-AIDS, sebenarnya sudah muncul kesadaran di kalangan perempuan untuk melakukan seks secara aman. Namun, kesadaran tersebut ternyata tidak didukung pihak laki-laki yang beranggapan seks menggunakan kondom bisa mengurangi kenyamanan.
”Ketika si perempuan menolak berhubungan seks dengan suaminya yang tidak menggunakan kondom, ia bisa dianiaya,” katanya. (ind)
Sumber: http://health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar