Seorang Aktivis KNPB yang diintimidasi Polisi |
JAYAPURA, SuaraKaumTakBersuara - Para Aktivis Komite Nasional Papua Barat selalu menjadi incaran pihak aparat Negara, baik TNI maupun Polisi. KNPB yang hanya menyuarakan kebenaran bagi rakyat Papua, kini menjadi incaran aparat. Pentingnya membuka ruang demokrasi bagi rakyat Papua yang diperjuangkan oleh KNPB, hal itu dinilai separatis dan makar oleh aparat, dan hal itu terlihat dengan dibungkamnya Demokrasi di Papua oleh Aparat Negara Indonesia.
Kali ini, sening, 10/06/2013, pukul 11.30, Aparat menunjukan hal tidak manusia (Kebrutalannya) dengan mengangkap 3 Orang Aktivis Papua (Aktivis KNPB) di depan Sekretariat KNPB, Sentani. Ketika Aktivis tersebut ditangkap tidak jauh dari sekretariat mereka, saat mereja masih jauh dari masssa yang hendak akan melakukan aksi. Pengkapan yang dilakukan aparat Polisi secara diam-diam tanpa menunjukan surat penangkapan terhadap 3 Aktivis tersebut, hanya membingungkan mereka. Setelah ketiga Aktivis tersebut ditangkap, ketiganya langsung dibawa ke Kapolresta Jayapura untuk diinterogasi. Sampai detik ini, menurut B/B dalam via selulernya, mereka masih diinterogasi.
Ketika ditanya, apakah Polisi menunjukan Surat penangkapan, B/B menjelaskan, tidak ada surat penangkapan. lanjunya, ketiga kawan ini dikagetkan dengan masuknya aparat kemudian mereka ditangkap dan dibawa ke Polresta. Dalam selulernya, B/B memohon dukungan dan bantuan semua pihak untuk mengadvokasi korban pengangkapan tersebut.
Nama-nama aktivis yang ditangkap Polisi adalah, Ogram W; Tomo A; Agus A. hingga detik ini, mereka masih diinterogasi aparat. (Steven***)
Kenapa hal-hal ini bisa terjadi? Apakah Indonesia itu negara demokrasi atau negara yang omong kosong karena semenjak saya meneliti dan memahami hal2 seperti ketidakadilan dan kekerasan yang sedang terjadi atau sudah terjadi, semua itu tidak terjadi sesuai UDD Indonesia. Apakah orang Indonesia khususnya aparat keamanan dan pejabat2 memiliki "PRIKEMANUSIAAN"??
BalasHapusKita (bangsa Papua) tidak bisa menunggu dan bersabar terus seperti begini, kita harus membalas/ melawan karena tidak lama lagi rakya Papua akan menjadi sedikit jumlahnya.