Senin, 07 Oktober 2013

SISWA SMU DITEMBAK POLISI, ORANG TUA KORBAN LUMPUH



DEYAI, SuaraKaumTakBersuara- Orang tua korban atas nama Alpius Mote, siswa SMU Negeri, kini mengalami kelumpuhan atas peristiwa yang menimpah anaknya. Dalam Via selulernya, siang tadi, 7/10/2013, N/T, menjelaskan, orang tua korban hanya berbaring di tempat tidur dalam ketidak berdayaannya karena tak sanggup mengingat peristiwa yang menewaskan anak kesayangannya, dalam keadaan lumpuh.

N/T menjelaskan dalam Via selulernya, “kejadian penembakan terhadap siswa SMU Negeri, Alpius Mote, 23/9/2013 lalu, oleh Anggota Polsek Tigi, yang menyebabkan mati di tempat, Hingga saat ini, dikabarkan, Polisi belum mengakui dan mengusut tuntas siapa pelaku penembakan dari keanggotaan kepolisian setempat. Proses hukumnya pun ditenggelamkan karena tidak ada tanda-tanda yang dilakukan oleh pimpinan Kepolisian setempat atas peristiwa yang menewaskan siswa SMU tersebut”.

Orang tua korban adalah salah satu Pendeta di Gereja Kingmi Papua dan saat ini melayani di gereja Antiokia Waghete. Nama orang tua dari korban adalah Pdt. Daut Mote.  Saat mendengar anaknya ditembak, orang tuanya mengalami kelumpuhan fisik dan masih berbaring di tempat tidur karena tidak sanggup menerima peristiwa yang menimpah anaknya itu. Hingga saat ini, orang tua korban belum bisa melayani jemaat pada Gereja Antiokia tersebut.

Tambah N/T, “atas kasus tersebut, orang tua korban berharap, ada keadilan bagi anaknya yang telah ditembak mati oleh oknum Polisi tersebut". Ketika ditanyai, menurut N/T lagi, "dengan tubuh yang kakuh dan dengan genangan air mata, orang tua korban (pdt. Daut Mote) mengatakan ‘kami mau, oknum Polisi diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, atas kejahatan kemanusiaan terhadap anak kami’.”

Orang tua korban dan pekerja kemanusiaan di Papua masih sangat pesimis dengan keseriusan Polisi untuk mengusut tuntas pelaku penembakan warga Papua. Hingga saat ini, semua kasus penembakan yang dilakukan aparat Kepolisian terus ditenggelamkan dan tidak perna diusut, bahkan tidak perna ada rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban. (M/G)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar