DEYAI, SuaraKaumTakBersuara- Orang tua korban atas nama Alpius Mote, siswa SMU Negeri, kini
mengalami kelumpuhan atas peristiwa yang menimpah anaknya. Dalam Via
selulernya, siang tadi, 7/10/2013, N/T, menjelaskan, orang tua korban hanya
berbaring di tempat tidur dalam ketidak berdayaannya karena tak sanggup
mengingat peristiwa yang menewaskan anak kesayangannya, dalam keadaan lumpuh.
N/T menjelaskan dalam Via selulernya, “kejadian penembakan terhadap
siswa SMU Negeri, Alpius Mote, 23/9/2013 lalu, oleh Anggota Polsek Tigi, yang
menyebabkan mati di tempat, Hingga saat ini, dikabarkan, Polisi belum mengakui dan
mengusut tuntas siapa pelaku penembakan dari keanggotaan kepolisian setempat.
Proses hukumnya pun ditenggelamkan karena tidak ada tanda-tanda yang dilakukan
oleh pimpinan Kepolisian setempat atas peristiwa yang menewaskan siswa SMU
tersebut”.
Orang tua korban adalah salah satu Pendeta di Gereja Kingmi Papua dan
saat ini melayani di gereja Antiokia Waghete. Nama orang tua dari korban adalah
Pdt. Daut Mote. Saat mendengar anaknya
ditembak, orang tuanya mengalami kelumpuhan fisik dan masih berbaring di tempat
tidur karena tidak sanggup menerima peristiwa yang menimpah anaknya itu. Hingga
saat ini, orang tua korban belum bisa melayani jemaat pada Gereja Antiokia
tersebut.
Tambah N/T, “atas kasus tersebut, orang tua korban berharap, ada
keadilan bagi anaknya yang telah ditembak mati oleh oknum Polisi tersebut". Ketika
ditanyai, menurut N/T lagi, "dengan tubuh yang kakuh dan dengan genangan air mata, orang tua korban (pdt.
Daut Mote) mengatakan ‘kami mau, oknum Polisi
diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, atas kejahatan kemanusiaan
terhadap anak kami’.”
Orang tua korban dan pekerja kemanusiaan di Papua masih sangat pesimis
dengan keseriusan Polisi untuk mengusut tuntas pelaku penembakan warga Papua. Hingga
saat ini, semua kasus penembakan yang dilakukan aparat Kepolisian terus
ditenggelamkan dan tidak perna diusut, bahkan tidak perna ada rasa keadilan bagi korban dan keluarga
korban. (M/G)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar