Sabtu, 05 Oktober 2013

PEMEKARAN DI PAPUA HANYA TUK PERCEPATAN PEMUSNAHAN




JAYAPURA, SuaraKaumTakBersuara – Pemekaran tanpa melalui prosedural yang tidak sesuai dalam sistim Pemerintahaan berdasarkan indicator Pemekaran, hanya akan menghancurkan tatanan Sosial dan Budaya Masyarakat Papua yang berdampak pada marjinalisasi dan kepunahan keaslian Papua. Dalam via selulernya, hari ini, minggu, 5 oktober 2013, Ketua Umum Persekutuan Gereja Baptis di Tanah Papua, Socratez Sofyan Yoman menegaskan, Sesungguhnya, pemekaran yang tidak prosedural hanya untuk memusnakan keaslian Papua.

Ketua Umum Baptis di Tanah Papua pun menyampaikan rilisnya kepada Gubernur Papua dan Papua Barat yang isinya “Kepada Yth Bapak Gubernur  Papua dan Papua Barat. Melihat belakangan ini tejadi pemekaran Kabupaten/Kota dan Propinsi di Papua yang liar dan miskin prosedur administrasi di Tanah Papua, maka segera dilakukannya sensus untuk jumlah penduduk asli Papua. Tujuan sensus untuk membuktikan berapa jumlah penduduk Orang Asli Papua yang sebenarnya. Pemekaran tidak melalui mekanisme dan Prosedural sesuai syarat-syarat Pemerintaan seperti, Wilayah; Penduduk; SDM; dan SDA. Yang terjadi adalah wilayah yang sama, rakyat yang sama tapi hadir dua atau tiga bahkan empat Kabupaten. Memang saya sadari dan tahu bahwa Pemekaran-pemekaran itu bagian dari Operasi Militer; Operasi Transmigrasi; Politik Pecah Belah Orang Asli; yang semuanya dilaksanakan oleh Pemerintah RI guna memusnakan Etnis Papua lebih aman dan cepat. Jumlah penduduk Asli Papua 1,7 juta Penduduk untuk sekarang ini. Apakah jumlah ini benar dan membutuhkan pemekarang Kab, Kota, dan Propinsi? Jawabanya hanya melalui sensus penduduk yang benar dan sungguh-sungguh dengan melibatkan Gereja-gereja dan LSM-LSM di Papua”.

Socratez mendesak Gubernur Papua dan Papua Barat untuk segera melakukan sensus penduduk agar mengetahui jumlah penduduk secara benar. Jumlah penduduk yang tiap tahunya makin berkurang, akan membahayakan kelangsungan hidup orang asli Papua di tanah leluhurnya. (Marthen Goo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar