Gbr. Gabungan Perdana Menteri Vanuatu dan Selpius Bobii |
JAYAPURA,
SuaraKaumTakBersuara – Sepatutnya kami mengucapkan terimakasih
kepada Pemerintahan Vanuatu yang mendengarkan jeritan kami dan bisa menyuarakan
apa yang menjadi kerinduan dan kenyataan kami di Papua pada Sidang PBB. Kami
sampaikan terimakasih yang mendalam pada Pemerintah Vanuatu, Khusunya pada Moana Kalosil Karkas , Perdana Menteri Republik
Vanuatu. Hal itu ditegaskan Selpius Bobii, 1 Oktober 2013, melalui N/D, saat
mengunjungi Selpius LP Abepura-Papua.
Terkait pernyataan Moana Kalosil pada debat Umum Sidang PBB, 28
September 2013, “Bagaimana kita kemudian
mengabaikan ratusan ribu orang Papua Barat yang telah secara brutal dipukuli
dan dibunuh? Orang-orang Papua Barat meminta PBB bertindak sebagai mercusuar
harapan … Mari kita, dengan keyakinan moral yang sama menghasilkan dukungan
terhadap penderitaan orang Papua Barat. Sudah saatnya bagi PBB untuk beraksi
dan memperbaiki beberapa kesalahan sejarah,” dan Kalosil melanjutkan ”Belum ada transparansi yang memadai dalam
menangani pelanggaran hak asasi manusia berat di Papua,” Kemudian Kalosil pun menambahkan, “Jelas dari banyak catatan sejarah bahwa
orang Melanesia di Papua Barat adalah kambing hitam politik perang dingin dan
dikorbankan untuk memuaskan nafsu atas sumber daya alam yang dimiliki bangsa
ini,” Seperti yang dirilis Jubi, 29 September 2013, Ketuam Umum Front Pepera, Selpius Bobii pun
merespon dengan mengucapkan terimakasih-nya yang mendalam mewakili rakyat Papua
kepada Kalosil.
Kami, Front Persatuan Perjuangan Papua Barat (Front Pepera-PB) mengucapkan banyak terima kasih kepada Kalosil yang sudah bersuara dengan tegas
di PBB atas masalah kami. Kami Juga Mengucapkan terimakasih kepada
Pemerintah dan Masyarakat Vanuatu yang sudah berkomitmen dan berkontribusi
besar atas masalah Papua. Tegas Selpius Bobii dibalik trali besi Abepura-Jayapura, Papua.
(S/T)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar