Senin, 01 Juli 2013

KAMI TERUS DIBUNUH DAN DIHABISKAN




Aksi di Bundaran HI / Dock SKTS

JAKARTA, SuaraKaumTakBersuara -   Memperingati Hut Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat, 1 Juli 1971, hari ini, senin, 1 Juli 2013, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Melakukan Aksi Nasional di Jakarta, dari Bundaran HI menuju Istana Negara dengan Longmars.

Aliansi Mahasiswa Papua melakukan aksi di Bundaran HI pukul 11.00 WIT. Aksi yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut, kemudian Koordinator Lapangan mengarahkan massa aksi untuk berjalan menuju Istana. Dalam perjalan menuju Istana, Yel-yel pun dikumandangkan oleh massa Aksi. Yel-yel yang dikumandangkan di antaranya adalah “Papua bukan merah putih, Papua bintang kejora; Imperialisme Musuh Rakyat, dan sebagainya".

Aksi di Bundaran HI / Dock SKTS
Koordinator Lapangan dalam orasinya menegaskan “Mereka merampas dan membunuh rakyat atas nama Negara. Pepera di rekayasa”. Kemudian massa aksi tibah di Kemenkopolhukam pada pukul 12.37. Massa aksi berhenti selama 12 menit dan melakukan orasi di depan Kemenkopolhukam. Salasatu orator menegaskan “Kami minta tarik militer dari tanah Papua. Segera ungkap semua kasus kekerasan di Papua. Hentikan Pembantaian, Pemerkosaan dan Pembunuhan di Tanah Papua”.Sementara salasatu orator dari perwakilan Bogor menegaskan dalam orasinya “Kita harus merdeka, kalau tidak kita akan habis.  Kita ini utusan rakyat yang sedang binasa. Kita dating karena kebenaran”.

Aksi di Depan Kemenkopolhukam / Dock SKTS

Setelah pukul 12.49, massa aksi diarahkan oleh Korlap menuju Istana Negara. Koorlap dalam orasinya menegaskan “hari ini rakyat Papua tidak bisa menyampaikan pendapat. Suara mereka dubungkam”. Korlap berusaha memberikan pemahaman pada warga Jakarta yang menonton perjalanan aksi”. Setibahnya di Istana 13.00,  Korlab memberikan kesempatan pada beberapa massa aksi untuk meyampaikan orasi sebagai sikap politiknya.


Dalam Orasi tersebut, seorang wanita Papua (En) menegaskan,  “Apa tujuan memasukan Papua kedalam NKRI! Saya marah  dengan perempuan Papua yang diperkosa terus menerus! Kami melawan Imperialisme dan Kolonialisme!” Sementara orator yang lain, Sem A menegaskan Hak menentukan nasip sendiri tidak perlu diperdebatkan tapi merupakan kewajiban Negara dan dunia Intenasional untuk memerdekakan Papua. Ini sudah hukumnya. Sudah ada di mukadimah dan Konfenan PBB”.

Aksi tersebut diakhiri dengan dibacakannya pernyataan sikap. Dalam sika Aliansi Mahasiswa Papua, AMP menegaskan “Berikan kekebabsan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokrasi bagi rakyat Papua; menutup dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan MNC milik Negara-negara Imperialis : Freeport, LNG Tangguh, Medco, Corindo, dan lain-lain di seluruh tanah Papua; Menarik Militer Indonesia (TNI dan Polri) Organik dan Non-Organik dari seluruh tanah Papua untuk menghentikan segalla bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Negara Indonesia terhadap rakyat Papua”.

Aksi kemudian usai dan dibubarkan Korlap pada pukul 13.40 dan massa aksi meninggalkan tempat aksi dengan damai.    (****STEVEN……..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar