Aksi Tetap Berlangsung Walau Diblokade Aparat Gabungan
Nabire, SuaraKaumTakBersuara - Ribuan Rakyat di Kabupaten Nabire tetap melakukan aksi siang tadi hingga sore ini, kamis, 18/07.2013, walau Aparat memblokade sebagai pelarangan aksi.
Terkiat kasus yang menewaskan 18 Warga dan 39 Luka-luka yang kebanyakan adalah wanita, Massa yang dikoordinir oleh KNPB kemudian melakukan aksi besar-besaran di Nabire. Awalnya, Aksi tersebut dilarang keras oleh Aparat Gabungan TNI dan Polri. Pelarangan tersebut dengan dilakukannya Blokade di Beberapa ruas Jalan, baik di Rumah Sakit Siriwini, kemudian Di Kalibobo dan di Pasar Karang. di Siriwini dan di Kalibobo, Atribut aksi diambil oleh Aparat, dan kemudian aparat membubarkan massa aksi yang berkumpul di dua titik aksi tersebut.
Akibat dari dibubarkannya massa aksi tersebut, massa mulai fokus tuk berkumpul di satu titik aksi dan kemudian ribuan massa berkumpul di Pasar Karang. Aparat pun menambah personil Blokade untuk menghalangi ribuan massa tersebut.
Karena meluapnya massa, Kapolres Nabire pun turun ke Titik Aksi, dan Negosiasi Koorlap dengan Kapolres pun terjadi. Korlap menjelaskan inti tuntutan mereka terhadap tewasnya warga sipil. dari Negosiasi yang panjang, akhirnya diberikan ruang untuk dilakukannya aksi. Aksi yang direncakan jam 07.30, akhirnya molor karena Blokade, dan bisa dilakukan pada pukul 11.20 WIT.
Massa Aksi melakukan Aksi dengan longmars dari Pasar Karang Nabire menuju Kantor Bupati. Massa menuntut untuk segera diusut tuntas kasus GOR. Massa aksi pun membentangkan Spanduk yang bertuliskan "Negara Bertanggungjawab Atas Insiden di GOR Nabire".
Menurut Koordinator Lapangan, Melkias Tebay, Tewasnya 18 warga adalah kasus terencana dan sistematik. kepolisian sebagai keamanan tidak ada di tempat saat kejadian.
Hal yang serupa pun ditegaskan oleh Tomoki, Aktivis Papua. Tomoki menjelaskan pada via selulurnya ketika dihubungi, Ini terencana dan sistematik. Masa pertandingan terus Polisi tidak ada! Masa Panitia bisa saja memasukan orang yang baik dan tidak dalam Gedung GOR (yang mabuk dan tidak mabuk)! ini bukan kelalaian. Kalau kelalaian itu, Polisi ada di tempat. Ini kesengajaan dan terencana karena Polisi satu pun tidak ada di tempat.
Massa aksi kemudian melakukan aksi secara damai dan menyampaikan tuntutan mereka dan kemudian membubarkan diri pada sore hari, 15.30WIT. (Stev***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar