Rabu, 17 Juli 2013

PERISTIWA 15 JULI 2013


Gbr Ilustrasi/Kapolda Papua
Nabire, SuaraKaumTakBersuara -  Kapolda menjumpa korban dan keluarga korban dan mengatakan berbelasungkawannya, namun masyarakat menyesalkan peristiwa yang mengorbankan 18 warga tak berdosa dan melukai 39 orang, sementara Polisi tidak menjalankan tugas Negara dalam pelayanan publik tuk pengamanan.
                                                                 
Setelah peristiwa 14 Juli 2013, keesokan harinya, 15 Juli 2013, Kapolda (Irjen Pol Tito Karnavian) tibah dari Jayapura tuk menjumpai keluarga Korban dan Korban. Namun Korban dan Keluarga korban menyesali peristiwa tersebut. Dalam diskusi dengan Kapolda, Keluarga Korban mempertanyakan tugas dan fungsi kepolisian. Keluarga Korban pun mengatakan rasa penyesalan mereka, karena biasanya acara kecil apapun selalu dijaga ketat oleh Aparat Kepolisian, tetapi malam itu, mengapa pihak kepolisian tidak ada yang jaga. Keluarga Korban dan Korban serempak berkata pada Kapolda, Bapak Kapolda, dalam pertandingan tersebut, tidak terjadi perebutan juara. Yulianus Pigome telah menerima kekalahan, bahkan pendukungnya mendukung, tetapi orang yang munculkan keributan itu, orang yang dipasang oleh pihak ketiga untuk mengorbankan orang yang tidak berdosa.

Keluarga korban sangat menyesal  malam Final Tinju karena alam itu, Muspida  Kabupaten Nabire ikut Nonton, sementara para institusi  Polisi tidak mengamankan acara itu, tetapi institusi  Polisi datang kumpul mayat  dan antar Mayat Ke RSUD Siriwini Nabire, setelah peristiwa tersebut. Tegas keluarga korban dan Korban.

Setelah mengikuti Media, Keluarga Korban Juga Menyesal dengan  Pernyataan  Jenderal Timo Pradopo,  Kapolri, yang mengatakan,  Angkatan darat 100 personil dan dibantu 200 Personil Polisi (Brimob dan Dalmas) dari Polres nabire, melalui media eletronik, Sesungguhnya adalah  pernyataan pembodohan publik (Penipuan publik). Karena Pada Malam itu, Polisi satu orang pun tidak kelihatan.

Sementara itu, Kapolda menegaskan bahwa mereka akan fokus pada investigasi atas respon keluhan korban dan keluarga korban.


Dua Anggota Polisi Datangi  Keluarga Korban Meninggal

Pada tanggal 15 Juli 2013, Pukul 17.30, dua orang anggota Polisi  pendatang (Anggota Polisi Non-Papua) datang kepada Keluarga Maria Mandosir (korban meninggal Dunia) lalu bertanya, apa kalian akan balas dendam kepada orang mee  atau tidak. lalu keluarga menjawab, kami tidak punya niat itu. Lalu kedua orang polisi itu pulang. Keluarga korban pun merasa aneh dengan pertanyaan yang seakan membuat pemisaan antara suku. (Stev***).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar