Gbr Ilustrasi/Kapolda Papua |
Nabire, SuaraKaumTakBersuara - Kapolda
menjumpa korban dan keluarga korban dan mengatakan berbelasungkawannya, namun
masyarakat menyesalkan peristiwa yang mengorbankan 18 warga tak berdosa dan
melukai 39 orang, sementara Polisi tidak menjalankan tugas Negara dalam
pelayanan publik tuk pengamanan.
Setelah
peristiwa 14 Juli 2013, keesokan harinya, 15 Juli 2013, Kapolda (Irjen Pol Tito
Karnavian) tibah dari Jayapura tuk menjumpai keluarga Korban dan Korban. Namun
Korban dan Keluarga korban menyesali peristiwa tersebut. Dalam diskusi dengan
Kapolda,
Keluarga Korban mempertanyakan tugas dan fungsi kepolisian. Keluarga
Korban pun mengatakan rasa penyesalan mereka, karena biasanya acara kecil apapun selalu dijaga ketat oleh Aparat
Kepolisian, tetapi
malam itu, mengapa
pihak kepolisian tidak ada yang jaga. Keluarga Korban dan Korban serempak
berkata pada Kapolda, Bapak Kapolda, dalam pertandingan tersebut, tidak terjadi perebutan juara. Yulianus Pigome telah menerima
kekalahan, bahkan pendukungnya mendukung, tetapi orang yang munculkan
keributan itu, orang
yang dipasang oleh pihak ketiga untuk mengorbankan orang yang tidak berdosa.
Keluarga korban sangat
menyesal malam Final Tinju karena alam itu, Muspida Kabupaten Nabire ikut Nonton, sementara para institusi Polisi tidak mengamankan acara itu, tetapi institusi Polisi datang kumpul mayat dan antar Mayat Ke RSUD Siriwini Nabire, setelah
peristiwa tersebut. Tegas keluarga korban dan Korban.
Setelah
mengikuti Media, Keluarga
Korban Juga Menyesal dengan
Pernyataan Jenderal Timo Pradopo, Kapolri, yang mengatakan, Angkatan darat 100 personil dan dibantu 200 Personil Polisi (Brimob dan Dalmas) dari Polres nabire, melalui media eletronik,
Sesungguhnya
adalah pernyataan pembodohan publik (Penipuan
publik). Karena
Pada Malam itu, Polisi
satu orang pun tidak kelihatan.
Sementara
itu, Kapolda menegaskan bahwa mereka akan fokus pada investigasi atas respon
keluhan korban dan keluarga korban.
Dua
Anggota Polisi Datangi Keluarga Korban
Meninggal
Pada tanggal
15 Juli 2013, Pukul 17.30, dua orang anggota Polisi pendatang (Anggota Polisi Non-Papua) datang
kepada Keluarga Maria Mandosir (korban meninggal Dunia) lalu bertanya, apa
kalian akan balas dendam kepada orang mee
atau tidak. lalu keluarga menjawab, kami tidak punya niat itu. Lalu
kedua orang polisi itu pulang. Keluarga korban pun merasa aneh dengan
pertanyaan yang seakan membuat pemisaan antara suku. (Stev***).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar