Semua Turut Dalam Upaya Percepatan Pemunahan
Terhadap Orang Papua
Pernyataan Wapres sangat menunjukan "TIDAK ADANYA KEMANUSIAAN". Jika
petinggi Negara ngomongnya kaya anak TK dan tidak menunjukan Etika kebangsaan,
ini menunjukan bahwa, "Kaum Minoritas (Rumpun Minoritas), bisa menjadi
ancaman dan target kepunahan. Dan itu justru diduga dilakukan dari petinggi
Negara hingga keamanan Negara secara trstruktur.
Ini pernyataan Wapres yang harus dikritisi "Kenapa itu? Karena
setempat-setempat, tidak ada pemimpinnya, karena itu TNI mengatasinya. Kalau
ada rakyat kena tembakan selalu dianggap melangggar HAM, tapi kalau TNI/Polri
(kena tembak) tidak melanggar HAM, itu melanggar HAM juga itu, sama-sama lah?"
(Sumber:http://majalahselangkah.com/content/ini-komentar-wapres-jk-soal-penembakan-di-paniai).
Tidak ada satu kepedulian dalam pernyataan itu. Sementara, telah jelas kalau
Aparat gabungan melakukan pembantaian yang banyak mengorbankan anak-anak
sekolah, baik anak-anak SD, SMP, SMA, dan kemudian Mahasiswa serta Masyarakat.
Semua orang Papua, baik yang di PNS atau Swasta, Mari Pekah!
Ini ancaman, tidak hanya bagi rakyat dan orang asli Papua lain tapi juga bagi
kita semua. Kita tidak bisa melihat hal ini sepeleh. ini ancaman suatu bangsa
yang harus diseriusi dan dikritisi.
Papua memiliki tiga rumpun dan satu bangsa, yang kini diambang kepunahan,
apalagi, semua kekerasan di Papua terus terjadi sementara petinggi Negara turut
serta dalam Menstigmatisasi kejahatan kemanusiaan itu, tanpa ada sedikit hati
untuk menyelesaikan kasus di Papua.
Jokowi dan JK diberikan suara dari hati oleh rakyat Papua. Mereka juga didoakan
agar menang menjadi Presiden. Tapi setelah dilantik, kekerasan justru terjadi
di Papua. Kadang orang bilang itu setingan orang lain untuk memburukan Jokowi
dan JK. tapi kalau lihat pernyataan JK, seakan itu hal yang biasa untuk
dilakukan. Jokowi sendiri, tidak ada keseriusan untuk selesaikan kasus
tersebut.
Kebanyakan yang korban adalah anak-anak, baik SD, SMP dan SMU tapi tidak ada
pernyataan nilai kemanusiaan dari Presiden dan Wakil Presiden, apalagi yang
lainnya. dan buruknya lagi, semua media menulis miring. ada yang menulis,
penyerangan Polres dan Koramil ditembak mati. Masa anak-anak SD, SMP dan SMU menyerang
Polres dan Polsek. ini pernyataan Finah yang dikeluarkan oleh media. belum lagi
petinggi Aparat, baik TNI dan Polri dalam rilis mereka. Sementara, faktanya
adalah “adanya pembantaian yang menewaskan anak-anak sekolah”.
Media saja melegalkan pembunuhan dari bentuk publikasi. Media tidak independen.
apalagi yang lainnya. Media terlihat dengan jelas kalau berpihak pada Rezim
yang justru menghancurkan tatanan kehidupan di Papua.
Ini tentut penjajahan dan intimidasi secara terstruktur dan melaus dan ini
mengancam hidup orang Papua.
Mari Kita Pekah Melihat Kasus Ini, dan harus membangkitkan kekuatan untuk
melawan semua bentuk penindasan dan pembantaian yang merencanakan memunahkan
sebuah suku bangsa.
Penulis: Marthen Goo (Aktivis Kemanusiaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar