Tokoh Papua, Pdt. Dr. Benny Giat & Filep Karma |
b)
hadiran buku
ini sebagai siasat-siasat yang TUHAN gunakan untuk "mengganggu" kita, meminta perhatian kita agar kita kembali:
kembali kepada TUHAN, kembali gumuli persoalan hakiki anak manusia. istilah "mengganggu" & merayakn
ini kita gunakan di sini dlm hubungan dengan apa yang dialami TUHAN sendiri (sebagaimana
yang diangkat dalam Alkitab perjanjian lama: keluaran 3: ayat 7-9, “TUHAN yang terganggu mendengar ratapan penderitaan
bangsa israel yg sedang disengsarakan dan diperbudak Firaun; lalu mengmbil langkah-langkah
emansipasi.
c)
buku Pak
Filep Karma ini juga kami ingin rayakan dan maknai sebagai "pesan Pak Filep
yang jiwa dan komitmennya tidak tergoyahkan untuk merubah papua yang terus menerus
diposisikan oleh kaun Melayu sebagai bangsa bodoh, binatang, primitif, kelas
kera, dll, sejak dahulu kala, ber-abad-abad tahun sebelum menduduki Papua awal
thn 1960an. Artinya:
C.1. Buku Pak Karma
ini membawa pesan dari balik jeruji (yang menganggu kita, Papua dewasa yang
suka kompromi, plin plan, yang sundal, yang gampang dibeli, gila gelar-gelar akademis, gila hormat/ pangkat / kedudukan yang
didapat dengan cara-cara kurang ajar, dll, tetapi masih tepuk dada, dll;
C.2. lewat buku
ini yang adalah pesan-pesan dituturkan Pak Filep dipenjara beberapa waktu lalu
ini: Pak Filep mengajak kita untuk melihat kebelakang keberanian para tokoh pejuang Papua lain
(selain Pak Filep Karma) yang telah berjuang habis-habisan menggunakan
cara-cara tanpa kekerasan yang perna disiksa di lembaga ini, seperti Tomas Wanggai
yang mengibarkan Bendera Melanesia Barat pada tgl 14 desember 1988 di Lapangan
Mandala Jayapura yang kemudian mendekam di penjara ini sebelum dibuang ke Jawa;
dan dikembalikan ke tanah ini dlm peti mati. Pendeknya,
C.3. buku Pak Filep
ini yang akan dibahas dalam diskusi terbatas ( di STT Walter Post Jayapura) ini
mengingatkan kita tentang semua jeritan para pejuang papua yang lain seperti
alm. Pak John Mambor dan Theys Eluay, Pdt. yudas meage, dll, yang perna mendekam
dalam penjara ini. atau Pak Ferry Pakage yang buta seumur hidup. Terkait alm.
Theys Eluay yang perna dikurung di lembaga ini, saya teringat akan "kain
putih yang panjangnya puluhan meter yang digantung di samping dinding pagar (yg
memisahkan SMP Bonaventura Sentani dan Lapangan /Makam alm. Theys Eluay. Pada hari
pemakaman itu (novmber 2001), kita semua ramai-ramai bubuhkan tanda tangan setelah
membaca tulisan besar di atasnya yang berbunyi" kami akan meneruskan
perjuanganmu". Melalui buku ini, tuan Filep/ Theys/ Oto Ondowame/ Seth
Rumkorem/ Kely Kwalik/ Konsup/ Angganeta/ Pamai/ Dadius Yogi, dll, para manteri/guru/
dll, smua bertanya kepada kita pada hari ini " adakah kita sedang meneruskan
perjuangannya" dengan menyiapkan kader Papua ke depan menjadi ahli-ahli
Kimia/Fisika yang berwibawa, filsuf & teolog yg unggul, ahli it yg handal;
dokter medis yang disegani; pengamat sosial politik yang bisa dipercaya? dll???
TUHAN, tolong Bangsa Papua ini terjaga pada hari ini tgl 1 desmber 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar