Senin, 01 Desember 2014

BERSAMA TOKOH PAPUA



"Suara TUHAN Yang Mengganggu"

Tokoh Papua, Pdt. Dr. Benny Giat & Filep Karma
Oleh: Pdt. Dr. Benny Giay (Tokoh Papua)
Diambil dari tulisan lepas-nya di dinding FB-nya







Kemarin, minggu, 30/11/14, kami pergi ke Lembaga Pemasyaraktan Abepura selain:
a)             Untuk serahkan bukunya,  juga untuk beritahukan Pak Filep Karma bahwa kami akan adakan diskusi terbatas /luncurkan buku-nya yang berjudul "seakan kitorang setengah binatang" yang diterbitkan 'Deiyai' bulan november (2014) ini;

b)             Sambil  merayakan penerbitan buku ini, ini kami lakukan karena kami yakini bersama Filep kehadiran buku ini sebagai siasat-siasat yang TUHAN gunakan untuk "mengganggu" kita, meminta perhatian kita agar kita kembali: kembali kepada TUHAN, kembali gumuli persoalan hakiki anak manusia. istilah "mengganggu" & merayakn ini kita gunakan di sini dlm hubungan dengan apa yang dialami TUHAN sendiri (sebagaimana yang diangkat dalam Alkitab perjanjian lama: keluaran 3: ayat 7-9, “TUHAN yang terganggu mendengar ratapan penderitaan bangsa israel yg sedang disengsarakan dan diperbudak Firaun; lalu mengmbil langkah-langkah emansipasi.


c)             buku Pak Filep Karma ini juga kami ingin rayakan dan maknai sebagai "pesan Pak Filep yang jiwa dan komitmennya tidak tergoyahkan untuk merubah papua yang terus menerus diposisikan oleh kaun Melayu sebagai bangsa bodoh, binatang, primitif, kelas kera, dll, sejak dahulu kala, ber-abad-abad tahun sebelum menduduki Papua awal thn 1960an. Artinya:
C.1.      Buku Pak Karma ini membawa pesan dari balik jeruji (yang menganggu kita, Papua dewasa yang suka kompromi, plin plan, yang sundal, yang gampang dibeli, gila gelar-gelar  akademis, gila hormat/ pangkat / kedudukan yang didapat dengan cara-cara kurang ajar, dll, tetapi masih tepuk dada, dll;

C.2.      lewat buku ini yang adalah pesan-pesan dituturkan Pak Filep dipenjara beberapa waktu lalu ini: Pak Filep mengajak kita untuk melihat kebelakang  keberanian para tokoh pejuang Papua lain (selain Pak Filep Karma) yang telah berjuang habis-habisan menggunakan cara-cara tanpa kekerasan yang perna disiksa di lembaga ini, seperti Tomas Wanggai yang mengibarkan Bendera Melanesia Barat pada tgl 14 desember 1988 di Lapangan Mandala Jayapura yang kemudian mendekam di penjara ini sebelum dibuang ke Jawa; dan dikembalikan ke tanah ini dlm peti mati. Pendeknya,

C.3.      buku Pak Filep ini yang akan dibahas dalam diskusi terbatas ( di STT Walter Post Jayapura) ini mengingatkan kita tentang semua jeritan para pejuang papua yang lain seperti alm. Pak John Mambor dan Theys Eluay, Pdt. yudas meage, dll, yang perna mendekam dalam penjara ini. atau Pak Ferry Pakage yang buta seumur hidup. Terkait alm. Theys Eluay yang perna dikurung di lembaga ini, saya teringat akan "kain putih yang panjangnya puluhan meter yang digantung di samping dinding pagar (yg memisahkan SMP Bonaventura Sentani dan Lapangan /Makam alm. Theys Eluay. Pada hari pemakaman itu (novmber 2001), kita semua ramai-ramai bubuhkan tanda tangan setelah membaca tulisan besar di atasnya yang berbunyi" kami akan meneruskan perjuanganmu". Melalui buku ini, tuan Filep/ Theys/ Oto Ondowame/ Seth Rumkorem/ Kely Kwalik/ Konsup/ Angganeta/ Pamai/ Dadius Yogi, dll, para manteri/guru/ dll, smua bertanya kepada kita pada hari ini " adakah kita sedang meneruskan perjuangannya" dengan menyiapkan kader Papua ke depan menjadi ahli-ahli Kimia/Fisika yang berwibawa, filsuf & teolog yg unggul, ahli it yg handal; dokter medis yang disegani; pengamat sosial politik yang bisa dipercaya? dll??? TUHAN, tolong Bangsa Papua ini terjaga pada hari ini tgl 1 desmber 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar