Dua kelompok warga yang terlibat saling serang dengan menggunakan senjata tradisional panah di Kampung Mimika Gunung Distrik Kuala Kencana, beberapa waktu lalu (Jubi/Istimewa) |
Timika, 29/4 (Jubi) – Pertikaian yang berkepanjangan di
wilayah Djayanti Kampung Mimika Gunung Distrik Kuala Kencana, Timika, Kabupaten
Mimika tentunya sangat tak bermanfaat dan merugikan diri sendiri. Warga yang
bertikai diminta dapat menghentikannya.
Ajakan ini disampaikan Kapolres Mimika, Ajun Komisaris Besar
(Pol) Jermias Rontini yang sekaligus mengatakan, pertikaian berkepanjangan yang
terjadi di Djayanti itu sangat tak menguntungkan bagi pihak-pihak yang ada dan
ikut terlibat di dalamnya.
“Para tokoh masyarakat, maupun tokoh adat dari pihak-pihak yang
bertikai, untuk segera berpikir apa manfaatnya jika harus bertikai terus
menerus. Sebab perang tak menguntungkan dan perang tak membawa manfaat,”
imbaunya, di Timika, Selasa (29/4).
Menurut Jermias, apapun alasannya bagi mereka yang mempunyai
kepentingan di dalam, bahkan termasuk seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten
Mimika sangat terganggu dan tak merasa nyaman atas situasi yang sedang terjadi
ini. “Semua masyarakat merasa tak nyaman dengan konflik perang ini,” tuturnya.
Sedangkan bagi para pihak yang berkepentingan, kata Jermias,
pertikaian ini dijadikan media untuk melampiaskan seluruh kepentingannya.
“Seharusnya melihat sudah berapa banyak korban jiwa yang timbul akibat ulah
yang dilakukan,” katanya.
Hal yang dilakukan, kata Jermias, malah sebaliknya akan
menimbulkan emosi, sehingga terciptanya dendam pihak-pihak tertentu, yang pada
akhirnya nyawa melayang dan tidak tergantikan. Sementara dari kepolisian
sendiri, hingga saat ini belum mengetahui ada kepentingan apa di balik
konflik perang yang terjadi.
“Melihat juga ini kerugian jiwa sudah sangat banyak, kemudian
manfaat yang kita dapat dari perang itu nggak ada. Yang ada nyawa melayang tak
ada gantinya, kemudian muncul emosi dan dendam yang akhirnya saling balas,”
jelasnya.
Menurut Jermias, adanya pertikaian di Djayanti yang tidak
membawa manfaat dan keuntungan bagi masyarakat, maka sebaiknya dihentikan.
“Kami kepolisian bukannya tak bisa menyelesaikan konflik itu, tapi upaya terus
dilakukan, sehingga apa yang terjadi dapat diselesaikan baik dan tak jadi
melebar hingga masuk ke dalam kota,” jelasnya.
Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigadir Jendral ( TNI)
Bambang Haryanto mengatakan, pemerintah daerah Mimika tetap berupaya untuk
menyelesaikan sampai tuntas perang antar kelompok warga di wilayah kompleks
Djayanti.
Upaya itu, kata Bambang, diwujudkan dengan membentuk tim
gabungan, guna membicarakan persoalan tanah ulayat yang melibatkan kedua
kelompok warga itu.
Pemerintah setempat melibatkan berbagai pihak, yakni Badan
Pertanahan, MRP, DPRP, DPRD Mimika, TNI, Polri serta para tokoh masyarakat. “Saya
bersama Pak Kapolda, Bupati Mimika dan seluruh masyarakat setempat sudah
mengambil kesepakatan, yakni dibentuk satu tim gabungan yang melibatkan
berbagai pihak,” tuturnya.(Jubi/Eveerth)
Sumber: http://tabloidjubi.com/2014/04/29/kapolres-mimika-ajak-warga-hentikan-konflik-djayanti/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar