Kamis, 01 Mei 2014

KAPOLRES MIMIKA AJAK WARGA HENTIKAN KONFLIK DJAYANTI


Dua kelompok warga yang terlibat saling serang dengan menggunakan senjata tradisional panah di Kampung Mimika Gunung Distrik Kuala Kencana, beberapa waktu lalu (Jubi/Istimewa)

Timika, 29/4 (Jubi) – Pertikaian yang  berkepanjangan di wilayah Djayanti Kampung Mimika Gunung Distrik Kuala Kencana, Timika, Kabupaten Mimika tentunya sangat tak bermanfaat dan merugikan diri sendiri. Warga yang bertikai diminta  dapat menghentikannya.

Ajakan ini disampaikan Kapolres Mimika, Ajun Komisaris Besar (Pol) Jermias Rontini yang sekaligus mengatakan, pertikaian berkepanjangan yang terjadi di Djayanti itu sangat tak menguntungkan bagi pihak-pihak yang ada dan ikut terlibat di dalamnya.

“Para tokoh masyarakat, maupun tokoh adat dari pihak-pihak yang bertikai, untuk segera berpikir apa manfaatnya jika harus bertikai terus menerus. Sebab perang tak menguntungkan dan perang tak membawa manfaat,” imbaunya, di Timika, Selasa (29/4).

Menurut Jermias, apapun alasannya bagi mereka yang mempunyai kepentingan di dalam, bahkan termasuk seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika sangat terganggu dan tak merasa nyaman atas situasi yang sedang terjadi ini. “Semua masyarakat merasa tak nyaman dengan konflik perang ini,” tuturnya.

Sedangkan bagi para pihak yang berkepentingan, kata Jermias, pertikaian ini dijadikan media untuk melampiaskan seluruh kepentingannya. “Seharusnya melihat sudah berapa banyak korban jiwa yang timbul akibat ulah yang dilakukan,” katanya.

Hal yang dilakukan, kata Jermias, malah sebaliknya akan menimbulkan emosi, sehingga terciptanya dendam pihak-pihak tertentu, yang pada akhirnya nyawa melayang dan tidak tergantikan. Sementara dari kepolisian sendiri, hingga saat ini belum mengetahui ada  kepentingan apa di balik konflik perang yang terjadi.
“Melihat juga ini kerugian jiwa sudah sangat banyak, kemudian manfaat yang kita dapat dari perang itu nggak ada. Yang ada nyawa melayang tak ada gantinya, kemudian muncul emosi dan dendam yang akhirnya saling balas,” jelasnya.

Menurut Jermias, adanya pertikaian di Djayanti yang tidak membawa manfaat dan keuntungan bagi masyarakat, maka sebaiknya dihentikan. “Kami kepolisian bukannya tak bisa menyelesaikan konflik itu, tapi upaya terus dilakukan, sehingga apa yang terjadi dapat diselesaikan baik dan tak jadi melebar hingga masuk ke dalam kota,” jelasnya.

Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigadir Jendral ( TNI) Bambang Haryanto mengatakan, pemerintah daerah Mimika tetap berupaya untuk menyelesaikan sampai tuntas perang antar kelompok warga di wilayah kompleks Djayanti.

Upaya itu, kata Bambang, diwujudkan dengan membentuk tim gabungan, guna membicarakan persoalan tanah ulayat yang melibatkan kedua kelompok warga itu.
Pemerintah setempat melibatkan berbagai pihak, yakni Badan Pertanahan, MRP, DPRP, DPRD Mimika, TNI, Polri serta para tokoh masyarakat. “Saya bersama Pak Kapolda, Bupati Mimika dan seluruh masyarakat setempat sudah mengambil kesepakatan, yakni dibentuk satu tim gabungan yang melibatkan berbagai pihak,” tuturnya.(Jubi/Eveerth)


Sumber: http://tabloidjubi.com/2014/04/29/kapolres-mimika-ajak-warga-hentikan-konflik-djayanti/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar