Diduga
Dibunuh Oleh Orang Tak Dikenal Atas Konspiratif, Baptis Akan Mendorong
Pengungkapan Kasus Pembunuhan
Korban Yoka Yoman |
Matius
menjelaskan, kami berharap agar kebenaran dibalik kasus ini bisa terungkap agar
rakyat bisa mendapatkan rasa keadilan.
Berikut
ini kronologis peristiwanya:
Kronologi
Peristiwa
a.
Identitas korban
1) Nama Lengkap
:Yaganogo Yoka Yoman
2) Umur
: 36 Tahun
3) Pekerjaan
: Staff Khusus Ketua Sinode Baptis Papua
4) Agama
: Kristen Protestan
5) Alamat
: Kompleks Koramil Hawai Sentani
6) Kondisi korban
:Perut membengkak, lidah keluar, Goresan di dagu bagian kiri, darah keluar dari
mulut, ingus keluar dari mulut, Muka
membengkak,lender di mulut.
7) Tanggal kejadian :
22 April 2014
8) Tempat Kejadian :
Hotel Renggali, Sentani, Jayapura, Papua
b.
Peristiwa
Selasa,
22 April 2014
Pukul 03.00 WP: Yoganogo Yoka
Yoman susah tidur, dan ia mengakui ketindisan. Karena ketindisan, Yoka
diingatkan oleh mamanya untuk berhati-hati kalau di perjalanan jika berjalan ke
luar rumah.
Pukul 05.00 WP: Yoka keluar dari
rumahnya, di kompleks Koramil Hawai, Sentani dan kemudian ke bandar udara
Sentani, Jayapura, sambil mengantar rekan/keluarga yang bernama Matius Tabuni, yang saat
itu, Matius harus berangkat dari Jayapura ke Wamena.
Pukul 06.00 WP: Korban menerima
telpon dari seseorang dan keluar meninggalkan bandara udara sentani ke arah
Puskesmas Sentani kota dan selanjutnya menuju ke arah mana belum di ketahui .
Pukul 10.20 WP: Keluarga korban
dihubungi oleh petugas medis bahwa “Yaganogo Yoka Yoman sedang ada di rumah sakit Yowari sentani
dalam keadaan tak bernyawa”. Keluarga
korban pun dikagetkan dengan informasi seperti itu karena tidak terlalu lama
peristiwa itu terjadi.
Pukul 11.00 WP: setelah terima
laporan dari pihak medis, keluarga korban menuju ke rumah sakit Yowari sentani
dan melihat korban, ternyata Korban sudah tidak bernyawa. Kondisi korban saat
itu mengalami “perut kembung, lidah keluar, darah keluar dari
mulut, luka memar di dagu, ingus keluar
dari hidung dan hidung bengkak”.
Sekitar
Pukul 13.00:
Menurut sopir Ambulans “Polisi
telepon rumah sakit untuk datang ambil mayat di Hotel Renggali. Kata-nya ada
penemuan mayat di kamar mandi dalam keadaan tidak bernyawa”.
Sesudah itu, sopir
mengatakan, “pagi tadi kebetulan saya
yang piket jadi saya langsung pergi angkat
mayat tersebut. Ternyata mayat itu mereka sudah langsung isi di dalam
kantong hitam sehingga kami hanya angkat dan langsung bawah kerumah sakit”.
Sekitar Pukul 13.30 WP: Bapak Ketua Sinode
Baptis (Socrates Sofyan Yoman) bersama
istrinya tibah di Rumah Sakit dan melihat kondisi korban yang tak
bernyawa.
Pukul 15.00: Aktifis HAM
bersama keluarga Korban pergi ke Kantor polisi untuk mengambil Dompet, KTP dan
HP, tetapi Polisi masih menahan Dompet,
KTP dan HP dengan alasan “ ini sebagai barang bukti”. Setelah
mendengar alasan barang tesebut adalah alat bukti, Akfis HAM dan keluarga
Korban meminta keterangan singkat tentang kematian korban. Setelah mendapatkan
keterangan, Akfis HAM dan keluarga meminta
kepada pihak kepolisian untuk mengantar Akfis HAM dan keluarga korban,
ke TKP. Sampai di TKP, Akfis HAM dan keluarga menebukan fakta-fakta seperti: Bercakan darah di dinding pintu,
bercakan darah di lantai kamar mandi, dan posisi pintu sudah tercabut.
Pukul 15.30: Akfis HAM dan
keluarga korban, Polisi, Pemilik Hotel dan Tukang Hotel kembali ke kantor Polisi.
Pukul 16.00: Akfis HAM dan
keluarga korban pulang kembali ke rumah waena.
Pukul 18.00 WP: Mayat dibawa pulang di
rumah duka di Expo Waena , kota Jayapura.
Kronolis
Versi Polisi
Pukul 06.30 WP: korban tibah di
hotel, lalu korban mengatakan meminjam kamar mandi kepada
resepsionis untuk buang air. Sebelum dipersilahkan, Korban
langsung menuju kamar mandi hotel, sambil memegang dada-nya.
Pukul 09.00 WP: karena lama tidak
keluar, petugas resepsionis mengecek dan mengetuk pintu kamar mandi tapi tidak
ada jawaban. Karena tidak ada jawaban, maka petugas menghubungi bos hotel. Lalu
bos hotel menyuruh tukang membuka pintu kamar mandi tersebut.
Setelah terbukanya
pintu, ternyata disaksikan oleh 3 orang pegawai hotel, korban dalam keadaan sikap sujud ke arah
Closed.
Pukul 09.30 WP: Petugas hotel menelpon
Polisi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Setelah Polisi melihat korban, lalu Polisi
menelpon mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit Yowari Sentani. Setelah Ambulans tibah, korban dinaikan kedalam mobil
ambulans kemudian dibawa ke rumah sakit untuk divisum luar .
Pukul 10.00 WP: korban tibah di
rumah sakit Yowari sentani dan dokter memastikan bahwa korban positif meninggal
dunia.
Atas kasus
tersebut, keluarga korban berharap kasus tersebut bisa terungkap, walau pun, rasa
pesimis warga pun ada. Keluarga pun mengucapkan terima kasih pada pihak Baptis
yang ingin mengungkap kebenaran dibalik peristiwa tersebut. (***M.G***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar