Jakarta - Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia (GDRI)
berkabung atas matinya demokrasi akibat dikabulkannya mekanisme pilkada
dikembalikan ke DPRD. Oleh karena itu, kelompok yang secara lantang
menolak Pilkada tidak langsung tersebut akan mengirim karangan bunga ke
Istana Negara besok sebagai simbol duka cita.
"Besok kita di
depan Istana Negara jam 13.00 WIB siang melakukan aksi berkabung dan
mengirim bunga sebagai ucapan bela sungkawa," ujar aktivis sekaligus
pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti di Restoran Tong Tji, Jl
Menteng Raya, Jakpus, Minggu (28/9/2014).
Hal ini dikarenakan
kekecewaan yang amat sangat dalam terhadap kehidupan berdemokrasi di
Indonesia yang tengah diobrak-abrik sejumlah pihak. Menurutnya, DPRD
bukan merupakan wajah perwakilan rakyat sehingga tidak memiliki hak
untuk menunjuk dan mengangkat kepala daerah karena posisi mereka
sejajar.
"DPRD itu bukan wajah perwakilan publik, tapi perwakilan
partai. Kalau MPR itu perwakilan publik dan partai. Sekarang bagaimana
kelompok partai bernama DPRD diberi kewenangan? Mereka kan cuma dipilih
50 persen dari masyarakat," imbuhnya geram.
Berbagai dukungan
ramai-ramai menolak Pilkada lewat DPRD juga digalang oleh lembaga
KontraS. Mereka ingin mengumpulkan massa untuk bersama menggugat
keputusan DPR ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami harus melakukan
perlawanan tidak hanya dalam hukum tapi juga politik. Kami akan
menggugat ke judicial review ke MK," ujar Wakil Koordinator Advokasi
KontraS, Yati Indrayati.
Bersama tokoh agama Romo Benny Susatyo,
Direktur Eksekutif Walhi Chalid Muhammad, Ketua Institute for Ecosoc
Rights Sri Palupi dan Peneliti Inded Arif Susanto menyarankan agar
Presiden SBY melalui Partai Demokrat (PD) untuk tidak melakukan judicial
review ke MK. Sebab, mereka menilai langkah itu menambah akhir dari
drama yang buruk di penghujung pemerintahannya.
"Saya menyarankan
SBY kalau mau dapat respect dari rakyat di akhir masanya ini jangan
menggugat ke MK. Khawatirnya, nanti gugatan (dengan semua
argumentasinya) itu dibuat lemah sehingga bisa kalah di MK," kata
Chalid.
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB
(aws/mad)
Sumber: http://news.detik.com/read/2014/09/28/161132/2703536/10/pilkada-dprd-bunuh-demokrasi-karangan-bunga-akan-ditebar-di-depan-istana?9911012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar