NABIRE, SuaraKaumTakBersuara
– Komnas HAM dalam Investigasinya tanpa mewawancarai
korban namun menyatakan bahwa kejadian GOR Nabire adalah kecelakaan biasa.
Kejadian Luar Biasa yang menelan 18 Korban Mati dan 39 Luka-luka
tersebut, membuat banyak Institusi Negara dan Ormas datang ke Nabire untuk
dilakukannya Investigasi. Komnas HAM sebagai lembaga Negara yang dilihat
sebagai Lembaga Independen pun datang ke Nabire untuk melakukan Investigas
Kasus. Komnas HAM tibah di Nabire, 18/07/2013, kemudian keesokan harinya 19/07,
komnas melakukan pertemuan dengan Bupati Nabire.
Melihat pentingnya Korban harus dimintai keterangan oleh Komnas HAM,
Aktivis Ham, Yones Douw, pada tanggal 18/07 malam menjumpai seluruh korban
untuk menyuruh mereka berkumpul keesokan harinya agar memberikan keterangan
atas peristiwa yang dialami mereka pada Komnas HAM. Keesokan harinya, korban
menunggu Komnas HAM agar bisa memberikan keterangan pada peristiwa tersebut,
namun Komnas HAM menyibukan dirinya dengan melakukan pendekatan pada Institusi
Negara lainnya seperti Polda Papua dan lainnya. Komnas hanya menerima laporan
dari Institusi Negara lainnya tanpa melakukan wawancara langsung dengan korban.
Atas pertistiwa tersebut, masyarakat di wilayah Meewo sangat
menyesalkan kerja Komnas HAM. Menurut Yones, “masyarakat Meewo menyesal dengan
pernyataan Komnas HAM terkait kasus Nabire adalah Kecelakaan biasa. Pada hal,
Komnas tidak wawancara Korban tapi sudah mengeluarkan pernyataan itu”. Yones
menyesalkan pernyataan Komnas HAM yang tidak professional dan melanggar
mekanisme Advokasi, dimana korban semestinya ditempatkan sebagai kunci laporan
dari hasil Investigasi tersebut. Yones menegaskan, kami akan tunggu hasil laporan
Investigas dari Komnas HAM. (Stev***)